Cerita Inda

Halo kaka, sekarang usia kk sudah 3 bulan atau tepatnya 13 minggu di perut Bunda.. Badan Bunda mulai bengkak sana-sini (baca : gemuk), tak lagi langsing seperti dulu, tapi itu tak penting. Yang terpenting adalah ayah dan bunda sangat bersyukur dikasih anugrah dan tanggung jawab terindah dari Tuhan. Penantian ayah dan bunda selama 3 tahun dengan doa dan airmata penuh harap Tuhan jawab dengan kehamilan bunda. Memasuki bulan ke-3 ini sepertinya bunda makin mengalami morning sick yang parah, setelah makan mual, muntah, sering sakit kepala, sering gatal2 yang sampe ninggalin bekas di kulit karena bunda suka garuk2. Apakah kaka didalam sana sehat2 saja? Bunda baca di forum ibu hamil katanya masih sering mual itu tandanya bayi lagi berkembang sehingga mulai menekan lambung dan kawan2nya di dalam perut bunda. Kalau begitu tidak apalah bunda mual2 tapi kaka perkembangannya baik didalam perut bunda. Kaka... Sehat2 ya.. Kadang bunda masih merasa kuatir, takut ini itu. Takut kaka kenapa2. Kad

Tadi sore masih di kantor Mamtua sms "inda.. kalo pulang na singgah beli mentega putih dengan gula halus untuk bikin krim. Ma su bikin kue untuk Bapa" Wooowwww... Beta senyum2 sambil berpikir "Mamtua bikin kue ultah untuk Bapatua?" Di beta pung keluarga, ini adalah kue ulang tahun pertama yang Mamtua bikin, biasanya pi beli atau ada yang kasih pas Bapatua ultah. Kue ulang tahun bukan suatu keharusan di beta pung rumah kalau ada yang ulang tahun, doa dan makan bersama itu lebih penting. Kembali ke ini kue ultah bikinan Mamtua, biar sederhana dan dengan hiasan seadanya (kerjasama dengan beta ju ooo... ) tapi karena Mamtua bikin dengan cinta untuk dia pung kekasih hati bikin semuanya terasa indah. Bapatua yang tadi ada mengeluh sakit kepala karena tensi naik bisa ketawa lebar, melupakan Bapatua pung sakit kepala dan ikut berbahagia sambil ciom katong satu2. Inilah penampakan kue ulang tahun hasil karya Mamtua Sederhana, jauh dari sempurna tap

Judulnya norak ya... Brokoli aja pake ditulis segala. Tidak apalah dibilang norak yang penting oke.. :p Saya lagi senang karena bisa menemukan brokoli di salah satu pasar tradisional di Kupang, pasar Oeba. Iseng sore tadi saya ke pasar, tujuannya ya belanja kebutuhan pangan.. Membeli beras dan bahan makanan lainnya. Saya menuju ke dalam pasar melalui Jl. Sabu sambil melihat-lihat sayuran yang ada, mata saya pun menangkap sayuran hijau bergizi ini. Masih belum percaya sayapun memperlambat laju motor dan melihat kembali benar tidak yang saya lihat itu brokoli. Ternyata betul.. walaupun tak sebagus brokoli yang saya lihat di pulau Jawa ataupun yang dijual di beberapa supermarket atau swalayan di Kupang. Saya melanjutkan perjalanan untukw membeli kebutuhan yang menjadi tujuan awal saya ke pasar. Selesai membeli semuanya saya pun kembali menelusuri Jl. Sabu untuk pulang sambil mencari dimana tadi penjual brokolinya. Ketemu..! Mama penjual mengatakan harganya 10rb rupiah, mahal ya.. heh