Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2013

Trip To Waingapu

Saya akan menceritakan perjalanan saya ke Waingapu, ibukota kabupaten Sumba Timur. Sebenarnya ini adalah yang kedua kalinya saya ke tanah leluhur saya ini,  tapi perjalanan pertama sewaktu saya berumur 4 tahun. Menggunakan pesawat TransNusa dengan biaya 1,4 juta untuk PP cukup mahal sih, tapi karena saya ke Waingapu dalam rangka tugas jadi tiketnya dibayarin kantor. :) Transportasi rakyat di kota ini, menggunakan bis antar kota, ada angkot tapi cuma 5 buah, ada juga becak dan ojek pastinya. Selama di Waingapu saya ditemani adik saya Rendy Radjah yang dengan senang hati mengantarkan kakaknya ini keliling Waingapu. Saya menginap di dekat kantor Stasiun Geofisika Waingapu, dekat juga dengan Bandara Mehang Kunda. Udara yang cukup panas menyambut kedatangan saya, langit Waingapu jarang ada awannya selama saya disana. Selama dua hari saya berada disana, hal yang paling menarik adalah dekat bandara tidak dijumpai warung makan, jadi kami haru ke kota Waingapu yang berjarak sekita 6 kiloan

Vino dan Julio

Vino dan Julio.. itu nama 2 orang anak teman kantor saya yang kebetulan tinggal satu komplek. Selisih umur mereka hanya 1 tahun sehingga sering dikira orang kalo mereka kembar. Anak-anak ini sering sekali berkunjung ke rumah saya, atau saya yang berkunjung ke rumah mereka sekedar untuk bermain bersama mereka. Karakter masing-masing sangat berbeda. Vino yang kakak, lebih dewasa dan pengertian. Si bungsu Julio lebih manja dan lebih temperamental, jika marah atau ngambek pasti kakak atau mama nya jadi korban. Mereka berdua baru saja dari rumah saya, bermain dan ngobroi dengan saya ditemani mamanya. Julio minta difoto begitu melihat HP saya, saya pun mengambil gambarnya beberapa kali. Kemudian saya minta kakaknya, Vino untuk berfoto juga. Kakaknya memang lebih bergaya jika difoto lalu iseng kami menggoda Julio bahwa gayanya tidak gaul. Ngambek lah si Julio nemplok di sudut kursi dekat pintu. Hihihi.. Ni anak kalo ngambek lucu banget , ngomel-ngomel sendiri kayak orang dewasa. Digo

Mie Ayamnya beda..!

Pulang dari rapat persiapan Playing for Change Day di kantor Perkumpulan Pikul, perut keroncongan, maklumlah sedari pagi tadi perut belum kemasukan nasi walaupun sempat makan gorengan dan kue di rapat tadi. Sebenarnya tadi saya pengen makan pecel ayam di sebelahnya Tiara Advertising, tapi ternyata tempatnya berubah sehingga niat makan pecel ayam pun bubar jalan. Menujulah saya ke jalan Frans Seda (dulunya jalan El Tari II) kemudian belok kiri ke arah pertokoan/ruko Oebobo sekalian pulang ke rumah saya di Pasir Panjang, iseng-iseng nengok kanan-kiri nyari tukang jual makanan. Mata sayapun tertuju ke sebuah gerobak bertuliskan Bakso dan Mie Ayam di sebelah mobil Roti Orlando didepan ruko-ruko yang sudah tutup. Nyoba ah .. sapa tau enak mie ayamnya.. (aslinya saya bukan penggemar mie ayam), saya pun mengarahkan si Motic ke arah gerobak bakso dan mie ayam tersebut. Begitu tiba, sempat terheran-heran " kok yang jualan bukan orang Jawa..? " (bertanya-tanya dalam hati). Ini yang