Skip to main content

Mancing di Noekele



Memancing itu salah satu hobi saya, sejak kembali Kupang kegiatan ini tidak pernah saya lakoni. Ketika masih di Jogja saya sering ke daerah sekitar Selokan Mataram yang banyak lokasi pemancingannya. Terasa menyenangka, melatih kesabaran, dan tentunya ketika umpan dimakan ikan refleksnya harus cepat jika tak ingin tangkapannya lepas..

Pada Minggu kemarin saya mengajak keluarga saya, Orang tua dan adik saya untuk memancing ke Noekele.  Sedikit untuk menghibur Bapak saya yang sudah kepengen mancing dan berniat mancing di laut bersama seorang temannya. Tapi lama tidak terlaksana karena berbagai kendala.

Kolam pemancingan yang kami tuju terletak di daerah Noekele, Kabupaten Kupang. Jaraknya sekitar 30 km dari Kota Kupang. Perjalanan ke sana cukup memakan waktu karena sarana jalan ke sana kurang begitu bagus ketika kita memasuki areal persawahan. Tapi perjalanan tersebut terlupakan ketika banyak ikan yang bisa kami dapatkan. Saya sempat menggerutu karena dengan mudahnya bisa mendapatkan ikan terutama ikan bawal yang ternyata baru dimasukan ke kolam-kolam pemancingan yang ada. Begitu umpan dilempar, segera diserbu kawanan ikan bawal. Kesal karena merasa tidak ada tantangannya. Akhirnya saya pun berpindah kolam ikan Nila yang lebih susah dipancing.



Lumayanlah berhasil mendapatkan 4,5 kg ikan Nila dan Bawal itu rekor bagi kami... Bapak nya cukup mendapatkan banyak ikan. Tentu saja membuatnya selalu sumringah ketika mata kailnya ditarik ikan yang nyangkut. Adik saya Ayank pun demikian. Bukannya mau sombong tapi saya lah yang mendapatkan ikan paling banyak. Kalo ada taruhannya pastilah saya yang menang.

10 ekor ikan langsung kami bakar dan sisanya kami bawa pulang dalam keadaan hidup. Orang tua saya sangat menikmati kegurihan ikan Nila dan Bawal hasil tangkapan kami. Masih segar dan langsung dibakar. Ikan air tawar pertama yang dimakan selain lele karena mereka tidak emnyukai ikan air tawar katanya "bau lumpur". Ketika merasakan enaknya ikan air tawar pastinya akan ketagihan dan lain waktu kami akan ke Noekele lagi pastinya.












Comments

  1. Kalau aku karena kena ikan NTT yang masih seger jadi males makan ikan air tawar....

    ReplyDelete
  2. hahahaaa... Sekali2 mas.. Bapa mw nostalgia makan ikan air tawar, dulu waktu di kampung sonde kenal ikan laut. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Idola Kamu Siapa?

Hari ini saya ijin ngantor, tepar karena tensi drop abis. Padahal tadi sudah siap-siap ke kantor, tapi tiba-tiba lemas tidak bisa melakukan apa-apa. Alhasil seharian kegiatan saya hari ini lebih banyak dilakukan di tempat tidur, karena ketika turun dar tempat tidur untuk harus melawan rasa lemas dan gemetaran. Tapi agak memaksakan diri untuk masak ikan kalengan dan nasi untuk jadi penganjal perut hari ini (maklum bujang lokal). Kembali ke topiknya "Idola Kamu Siapa?" Pertanyaan ini muncul tadi pada saat saya memaksakan diri untuk tidur dan setelah terbangun saya berusaha menuliskannya di blog saya ini. Pertanyan tersebut menjadi pengantar tidur saya. Bingung mau menjawabnya? Tidak.. Saya dari dulu sudah punya idola. Bukan Soekarno, bukan Soeharto, bukan pula Ibu Kartini ataupun Dahlan Iskan apalagi Jokowi ataupun tokoh-tokoh terkenal lainnya baik dar jaman baheula ataupun sekarang.

Bapa pung kue ultah ke-65

Tadi sore masih di kantor Mamtua sms "inda.. kalo pulang na singgah beli mentega putih dengan gula halus untuk bikin krim. Ma su bikin kue untuk Bapa" Wooowwww... Beta senyum2 sambil berpikir "Mamtua bikin kue ultah untuk Bapatua?" Di beta pung keluarga, ini adalah kue ulang tahun pertama yang Mamtua bikin, biasanya pi beli atau ada yang kasih pas Bapatua ultah. Kue ulang tahun bukan suatu keharusan di beta pung rumah kalau ada yang ulang tahun, doa dan makan bersama itu lebih penting. Kembali ke ini kue ultah bikinan Mamtua, biar sederhana dan dengan hiasan seadanya (kerjasama dengan beta ju ooo... ) tapi karena Mamtua bikin dengan cinta untuk dia pung kekasih hati bikin semuanya terasa indah. Bapatua yang tadi ada mengeluh sakit kepala karena tensi naik bisa ketawa lebar, melupakan Bapatua pung sakit kepala dan ikut berbahagia sambil ciom katong satu2. Inilah penampakan kue ulang tahun hasil karya Mamtua Sederhana, jauh dari sempurna tap